Kode Naskah : .................
Judul Naskah : Literasi Menuju Negri Berprestasi
Apa sih yang dimaksud literasi? Kita sebagai seorang pelajar tentu tidak asing dengan istilah tersebut, namun kali ini yang perlu diperhatikan adalah bagaimana caranya untuk menumbuhkan budaya literasi. Literasi adalah suatu kemampuan dan ketrampilan individu dalam hal membaca, menulis, menghitung dan bagaimana cara untuk memcahkan masalah.
Budaya literasi merupakan cikal bakal menuju negri yang memiliki yang prestasi tinggi. Budaya tersebut tidak hanya harus di kembangkan di sekolah, untuk apa jika hanya bertahan disekolah, budaya ini harus terus berkembang diberbagai lingkungan mulai dari lingkungan terkecil yaitu lingkungan keluarga sampai lingkungan yang besar yaitu lingkungan masyarakat, serta harus berkembang di berbagai kalangan masyarakat mulai dari anak-anak, remaja, dewasa, samapai kalangan orang tua, hal ini hendaknya menjadi suatu kebanggaan tersendiri dan disini ynag akan dibahas adalah tentang bagaimana menumbuhkan rasa bangga pada budaya literasi tersebut.
Sebenarnya budaya literasi dapat dimulai dari lingkungan terkecil yaitu keluarga. Dalam hal ini keluarga memegang peran penting dalam menumbuhkan budaya literasi sejak kecil, tentang bagimana suatu keluarga dapat menuntun anggota-anggotanya membiasakan diri dengan kegiatan literasi. Sebenarnya sebuah keluarga dapat meuntun anggotanya sejak masih kanak-kanak, seperti mengajaknya bermain dengan cara memberinya buku tidak langsung menyuruhnya untuk di baca melainkan hanya menyuruh untuk mulai memegang buku dan hal tersebut hendaknya dilakukan secara terus menerus sehingga anak lama kelamaan akan tertarik dan tidak akan asing lagi dengan benda tersebut. Saat anak sudah cukup umur mulailah membelajari anak berbicara sampai dapat berbicara dengan baik, setelah itu baru mengajari anak untuk membaca, menghitung, dan menulis. Hal tersebut merupakan cara awal untuk mengajari cara belajar yang baik. Karakteristik seseorang berbeda beda ada yang mudah dan senang belajar dan ada juga yang mudah bosan, dalam hal ini orang tua yang memiliki tanggung jawab besar untuk membangun semangat anggota-anggota keluarganya apabila anggota keluarga merasa bosan orang tua harus mencari cara supaya rasa bosan tersebut hilang. Misalnya dalam hari hari pertama semua anggota sangat rajin membaca buku novel namun lama kelmaan merasa bosan dengan cerita novel maka cara yang dapat diterapkan adalah membuat jadwal literasi. Contoh pada hari senin literasinya dalah membaca Al-Quran, hari selasa membaca novel, hari rabu membaca koran dan seterusnya sesuai keinginan kita masing-masing. Apabila kebiasaan dari keluarga ini berhasil maka akan sangat bermanfaat di lingkungan sekolah, masyarakat dan masa depan.
Saat seorang anak menginjak bangku sekolah maka di sekolah akan dijarkan apa itu literasi, bagaimana melakukan literasi dengan baik dan di sekolah para gurupun juga akan menuntun para siswanya untuk bisa mengembangakan kemampuanya dalam bidang literasi dengan baik.
Masa-masa yang paling indah adalah masa muda, masa muda merupak masa-masamas yang sangat efektif dalam mengasah berbagai kemampuan untuk mempersiapakan masa depan yang gemilang, masa muda merupakan masa dimana tidak dapat diulang lagi jadi kita jangn sampai menyia-nyiakan masa-masa mas kita hanya untuk hal-hal yang tidak berguna, kita jika tidak dapat memilah dan memilih hal yang baik dan buruk untu kita sendiri maka kita akan menyesal dimasa depan. Sebagai kaum muda generasi penerus bangsa maka mengembangkan budaya literasi merupakan salah satu cara mewujudkan negara yang berprstasi. Mengembangkan budaya literasi juga harus diseimbangkan dengan kondisi lingkungan yang mendukung, artinya lingkungan, pergaulan dan teman sangat berperan penting dalam hal ini. Bukan kita harus memilih milih teman dengan membeda-mbeedakan, akan tetapi kita juga harus selektif dalam memilih pergaulan, pilihlah pergaulan yang sehat suapaya dapat membantu kita dalam proses pengembangan budaya literasi. Apbila kita memliki teman yang sejalan maka proses pengembangan literasi akan semakin mudah namun hal yang harus diperhatikan dan diperjuangkan adalah bagimana kita mengajak teman kita yang kurang sejalan dengan pemikiran kita untuk tetap bisa mengembangkan budaya literasi.
Dengan budaya tersebut akan dapat menyongsong generasi yang mampu mengharumkan negara. Melalui budaya literasi seseorang akan dapat memperoleh ilmu dan menarik kesimpulan yang berguna dimasa yang akan datang.
Judul Naskah : Literasi Menuju Negri Berprestasi
Apa sih yang dimaksud literasi? Kita sebagai seorang pelajar tentu tidak asing dengan istilah tersebut, namun kali ini yang perlu diperhatikan adalah bagaimana caranya untuk menumbuhkan budaya literasi. Literasi adalah suatu kemampuan dan ketrampilan individu dalam hal membaca, menulis, menghitung dan bagaimana cara untuk memcahkan masalah.
Budaya literasi merupakan cikal bakal menuju negri yang memiliki yang prestasi tinggi. Budaya tersebut tidak hanya harus di kembangkan di sekolah, untuk apa jika hanya bertahan disekolah, budaya ini harus terus berkembang diberbagai lingkungan mulai dari lingkungan terkecil yaitu lingkungan keluarga sampai lingkungan yang besar yaitu lingkungan masyarakat, serta harus berkembang di berbagai kalangan masyarakat mulai dari anak-anak, remaja, dewasa, samapai kalangan orang tua, hal ini hendaknya menjadi suatu kebanggaan tersendiri dan disini ynag akan dibahas adalah tentang bagaimana menumbuhkan rasa bangga pada budaya literasi tersebut.
Sebenarnya budaya literasi dapat dimulai dari lingkungan terkecil yaitu keluarga. Dalam hal ini keluarga memegang peran penting dalam menumbuhkan budaya literasi sejak kecil, tentang bagimana suatu keluarga dapat menuntun anggota-anggotanya membiasakan diri dengan kegiatan literasi. Sebenarnya sebuah keluarga dapat meuntun anggotanya sejak masih kanak-kanak, seperti mengajaknya bermain dengan cara memberinya buku tidak langsung menyuruhnya untuk di baca melainkan hanya menyuruh untuk mulai memegang buku dan hal tersebut hendaknya dilakukan secara terus menerus sehingga anak lama kelamaan akan tertarik dan tidak akan asing lagi dengan benda tersebut. Saat anak sudah cukup umur mulailah membelajari anak berbicara sampai dapat berbicara dengan baik, setelah itu baru mengajari anak untuk membaca, menghitung, dan menulis. Hal tersebut merupakan cara awal untuk mengajari cara belajar yang baik. Karakteristik seseorang berbeda beda ada yang mudah dan senang belajar dan ada juga yang mudah bosan, dalam hal ini orang tua yang memiliki tanggung jawab besar untuk membangun semangat anggota-anggota keluarganya apabila anggota keluarga merasa bosan orang tua harus mencari cara supaya rasa bosan tersebut hilang. Misalnya dalam hari hari pertama semua anggota sangat rajin membaca buku novel namun lama kelmaan merasa bosan dengan cerita novel maka cara yang dapat diterapkan adalah membuat jadwal literasi. Contoh pada hari senin literasinya dalah membaca Al-Quran, hari selasa membaca novel, hari rabu membaca koran dan seterusnya sesuai keinginan kita masing-masing. Apabila kebiasaan dari keluarga ini berhasil maka akan sangat bermanfaat di lingkungan sekolah, masyarakat dan masa depan.
Saat seorang anak menginjak bangku sekolah maka di sekolah akan dijarkan apa itu literasi, bagaimana melakukan literasi dengan baik dan di sekolah para gurupun juga akan menuntun para siswanya untuk bisa mengembangakan kemampuanya dalam bidang literasi dengan baik.
Masa-masa yang paling indah adalah masa muda, masa muda merupak masa-masamas yang sangat efektif dalam mengasah berbagai kemampuan untuk mempersiapakan masa depan yang gemilang, masa muda merupakan masa dimana tidak dapat diulang lagi jadi kita jangn sampai menyia-nyiakan masa-masa mas kita hanya untuk hal-hal yang tidak berguna, kita jika tidak dapat memilah dan memilih hal yang baik dan buruk untu kita sendiri maka kita akan menyesal dimasa depan. Sebagai kaum muda generasi penerus bangsa maka mengembangkan budaya literasi merupakan salah satu cara mewujudkan negara yang berprstasi. Mengembangkan budaya literasi juga harus diseimbangkan dengan kondisi lingkungan yang mendukung, artinya lingkungan, pergaulan dan teman sangat berperan penting dalam hal ini. Bukan kita harus memilih milih teman dengan membeda-mbeedakan, akan tetapi kita juga harus selektif dalam memilih pergaulan, pilihlah pergaulan yang sehat suapaya dapat membantu kita dalam proses pengembangan budaya literasi. Apbila kita memliki teman yang sejalan maka proses pengembangan literasi akan semakin mudah namun hal yang harus diperhatikan dan diperjuangkan adalah bagimana kita mengajak teman kita yang kurang sejalan dengan pemikiran kita untuk tetap bisa mengembangkan budaya literasi.
Dengan budaya tersebut akan dapat menyongsong generasi yang mampu mengharumkan negara. Melalui budaya literasi seseorang akan dapat memperoleh ilmu dan menarik kesimpulan yang berguna dimasa yang akan datang.
0 Comments
EmoticonEmoticon